May 26, 2012

Inter Milan VS Indonesia Selection

@SUGBK-Senayan, Jakarta. 27 Mei 2012
Hari ini saya berkesempatan  kembali menyambangi Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saya kebetulan sedang ada dinas di Jakarta dan pada saat bersamaan ada  tur Inter Milan di Indonesia. Saya sejatinya adalah seorang Milanisti. Tapi sayang rasanya tidak menyaksikan bintang-bintang semacam Cambiasso, Walter Samuel, Maicon dan Zanetti beraksi di lapangan hijau secara langsung.


Dari asrama menuju senayan hanya 15 menit dengan taksi. Sesampai di sana, saya bersama dua orang teman mencari tiket lewat calo. Hal ini karena harga tiket lewat calo lebih murah dibanding harga resmi. Harga tiket kelas satu yang resmi sebesar 500 ribu rupiah dijual oleh calo sebesar 200 ribu saja. Menurut calo tempat saya membeli, tiket itu adalah tiket yang dijual murah oleh pembeli sebelumnya yang batal menonton.

Gemuruh pendukung Inter Milan yang tergabung dalam Inter Club Indonesia sudah mulai terdengar sejak kami masuk stadion di sore harinya. Mungkin suara dukungan ke Inter masih lebih besar ketimbang tim Indonesia. Menurut jadwal sebelumnya, bahkan tercetak di tiket, Inter akan melawan Timnas U-23. Namun nyatanya yang bermain justru pemain-pemain campuran senior dan junior, baik ISL maupun LPI. Bahkan pemain veteran seperti Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto dan Eli Eboy juga ada dalam skuad tim. Hal unik lainnya yang saya temui adalah saat seorang cewek masuk ke stadion dengan kostum AC Milan. Sontak cewek tersebut mendapat sorakan yang ramai mengingat AC Milan adalah seteru abadi Inter. Cewek itu akhirnya keluar stadion.

Pertandingan awalnya berjalan dalam tempo sedang. Inter menurunkan Zanetti, Milito, Cordoba, Cambiasso, Maicon dan calon pemain masa depan Inter, Coutinho. Di Indonesia ada nama Markus Horison, Abdul Rahman, Okto, Patrich Wanggai dan Bima Sakti. Coutinho membuka keunggulan Inter lewat golnya pada menit ke-4. Namun Indonesia berhasil membalas lewat kaki Patrich Wanggai 7 menit kemudian. Inter kembali unggul setelah pada menit ke-42 Coutinho kembali membobol gawang Indonesia.

Pertandingan babak kedua berjalan masih seperti babak pertama. Inter dengan kematangan permainannya mengendalikan permainan. Indonesia hanya memanfaatkan serangan balik memanfaatkan kecepatan Okto dan Tibo. Serangan Inter akhirnya menghasilkan dua gol tambahan yang dicetak oleh Pazzini di menit 62 dan 78. Indonesia hanya bisa menambah satu pada injury time leway Joshua Pahabol.

Ini merupakan pertandingan terakhir Cordoba yang akan pensiun dari Inter Milan. Setelah akhir pertandingan, sang kapten Javier Zanetti berkeliling stadion memberikan penghormatan kepada penonton khususnya fans Inter. Zanetti kembali memperlihatkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Buat saya, yang seorang Milanisti, Zanetti adalah sosok yang pantas dihormati seperti Paolo Maldini. Loyalias dan kepemimpinannya tak terbantahkan lagi.

2 comments:

  1. "Hal ini karena harga tiket lewat calo lebih murah dibanding harga resmi."

    ini tidak umum terjadi di stasiun atau bandara :))

    ReplyDelete