Jul 15, 2012

Desersi di Kelas Bahasa Inggris

Pict Taken From cartoonstock.com
Saat itu saya masih baru di Smansa, sekolah tempat saya menyelesaikan pendidikan dasar tingkat menengah atas. Menjadi junior di sekolah saya ini rasanya ibarat kadet di camp militer. Tapi bukan itu yang mau saya kisahkan. Ini (salah satu) kisah saya yang mungkin memalukan.

Saya duduk di kelas 1-6 saat itu. Bukan karena bodoh, tapi karena pembagian siswa memang acak. Saya bukidan jenis siswa yang malas belajar tapi bukan juga tipe yang terlalu rajin. Saya siswa medioker. Namun untuk pelajaran Bahasa Inggris, saya harus akui saya buruk.


Hari itu guru kami Pak Is sudah selesai mengajar. Itu jam terakhir hari itu. Tapi bel pulang masih belum dibunyikan. Pak is pun memberikan games. Entah games apa, saya lupa tapi itu memakai Bahasa Inggris. Disepakati bahwa hukuman jika tidak bisa adalah bernyanyi di depan kelas. Saya sebenarnya tidak sepakat dengan menyanyi sebagai hukuman. Hal itu karena saya sangat buruk dalam bernyanyi. Bicara saja sudah fals. Saya mungkin jenis orang yang akan dihina habis-habisan oleh Trie Utami.

Namun dengan nekat saya tidak membantah. Lagian apa arti satu suara siswa melawan suara satu kelas kurang satu?!  Games pun dimulai. Dalam hati saya berdzikir dan berdoa semoga saya tidak kebagian giliran sampai bel berbunyi. Tapi apa daya doa dan dzikir saya tertunda dikabulkan. Saya mendapat giliran dan saya tidak bisa menjawab. Saya pun disuruh ke depan untuk bernyanyi. Saya bergeming. Saya tidak bisa dan tidak mau bernyanyi. Pak Is yang agak tempramen itu pun mengusir saya keluar kelas. Malu sih iya, tapi akan lebih malu lagi mungkin kalau saya harus bernyanyi.

Sekarang saya sadar itu bodoh. Sebagai lelaki (ciyeehhhh) harus bertanggungjawab dan konsekuen atas aturan yang ada. Dan saat itu saya gagal. Tapi semuanya kini berubah. Bukan, bukan soal tanggung jawabnya tapi soal menyanyi itu. Bukan suara saya yang membaik, tapi saya kini senang menyanyi terserah dan tak peduli apa orang lain katakan soal suara saya. Toh ada headset untuk mengurangi polusi suara. Hahaha. 

No comments:

Post a Comment